Sistem Baru Penghemat Tagihan Listrik/Prabayar



 Sistem Baru Penghemat Tagihan Listrik/Prabayar
Saat ini telah muncul sistem baru untuk membantu menghemat tagihan bulanan listrik, yakni sistem prabayar. Pada sistem ini, kendali besaran beban tagihan bulanan listrik ada di tangan pelanggan. Penggunaan sistem pembayaran ini layaknya sistem prabayar telepon genggam, yang dapat mengendalikan pemakaian pulsa.
Tersedianya listrik tergantung dari berapa angka yang ditunjukkan di meteran khusus pelanggan prabayar ini. Untuk pasokan listrik, tak ada yang berbeda dengan ketika menggunakan pembayaran listrik yang biasa. Kelebihannya, dengan cara ini, tak lagi perlu khawatir dengan melambungnya tagihan listrik, atau ancaman pemutusan listrik jika telat membayar tagihan.
PLN menyatakan sistim prabayar ini merupakan rangkaian kebijakannya untuk dapat mengontrol pasokan listrik dan daya terpakainya. Pengamat kelistrikan sendiri menyatakan kenaikan tarif listrik saat ini sulit dihindari mengingat beban keuangan PLN yang semakin berat.
Total subsidi listrik terus membengkak menjadi 54 triliun rupiah dari yang diajukan APBN 2010, padahal alokasi sebelumnya hanya sebesar 37,8 triliun rupiah. Untuk menekan lonjakan subsidi listrik, Januari lalu pemerintah telah menaikan tarif dasar listrik bagi pelanggan kaya dengan daya diatas 6600 volt amper yang diperkirakan akan sedikit menekan lonjakan subsidi hingga Rp 2,8 triliun. Sedangkan opsi lainnya kini masih dalam pembahasan ditingkat kementerian.




 NAIKNYA  BERAT  BADAN
Seiring dengan bertambahnya usia, pinggang melar adalah momok tersendiri. Alhasil kita pun menjauhkan diri dari timbangan dan ritual membeli baju pun menjadi aktivitas yang tidak menyenangkan.
Menurut Pamela Peeke, MD, MPH, penulis buku Fight Fat After Forty, kenaikan berat badan di usia 40 tahun ke atas adalah hal yang wajar. Sebab, perubahan hormon membuat lemak sangat mudah menumpuk di dalam tubuh. Namun, sebenarnya perubahan hormon hanya membuat tubuh kita naik 1-2,5 kg. “Yang membuat timbangan terus naik adalah gaya hidup kita yang tidak sehat dan jarang berolahraga.”
Lalu apa yang dapat kita lakukan? “Pegang 3 kunci ini, pikiran, mulut, dan otot,” Peeke menjawab dengan antusias.
Gunakan pikiran untuk mengendalikan stres yang muncul. Perubahan hormon juga berpengaruh kepada kestabilan emosi kita. Setelah itu, Peeke menambahkan, pilihlah ukuran, kualitas, serta frekuensi makan yang kaya nutrisi. “Ketika kita berbicara mengenai kecukupan gizi untuk usia lanjut, maka menu makan harus lebih banyak terdiri gandum, buah, sayuran, plus protein,” paparnya seraya menyebutkan, kita juga harus ingat kebutuhan kalori dalam sehari.
Kita yang berusia 40-50 tahun membutuhkan 1.500-1.600 kalori dalam sehari jika kita melakukan olahraga. Sedangkan untuk laki-laki lanjut usia, kalori yang dibutuhkan dalam sehari adalah 1.800-2.000.
Agar lemak tidak menumpuk dengan bebas, Peeke meminta kita untuk melakukan olahraga. Aktivitas fisik ini tidak hanya menyusutkan lemak dalam tubuh, tetapi juga menguatkan tulang-tulang kita. Idealnya, persentase lemak dalam tubuh untuk perempuan lanjut usia adalah 22-27 persen. Sedangkan untuk laki-laki adalah 18-25 persen dari kebutuhan kalori dalam sehari.
Adapun untuk aturan makan, Peeke membolehkan kita untuk makan setiap 3 atau 4 jam sekali. Dengan begitu, kita tidak akan terlalu makan berlebihan karena menahan lapar terlalu lama. “Tapi ingat, jangan makan terlalu malam. Sebab, semakin malam kita makan maka tubuh semakin memiliki waktu yang sempit untuk mengolahnya menjadi energi..